Orientasi Diponegoro Muda atau yang bisa disingkat ODM adalah event yang setiap tahunnya diadakan oleh Universitas Diponegoro. Event ini terdiri dari serangkaian acara yang diadakan dalam rangka penyambutan mahasiswa baru Universitas Diponegoro dan ditutup dengan foto untuk semua mahasiswa baru yang berlokasi di Stadion Universitas Diponegoro. Untuk Penutupan ODM tahun 2015 ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip memiliki konsep foto yang berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya membentuk formasi dari logo gambar bertuliskan “Aku Cinta Undip”. Konsep foto yang berbeda di tahun ini adalah dengan membuat sebuah formasi berbentuk logo siluet Pangeran Diponegoro dengan kudanya yang berada dalam sebuah bentuk hati dengan konfigurasi mahasiswa baru.
Oleh karena itu, panitia ODM 2015 dari BEM Undip mengajak mahasiswa Teknik Geodesi untuk ikut serta dalam membantu menyempurnakan keberlangsungan acara penutupan ODM 2015 tersebut dengan membuat mosaik logo siluet Pangeran Diponegoro tersebut.
Menurut Albanu yang menjadi koordinator penutupan ODM 2015, tujuan dari pembuatan formasi logo ini adalah sebagai sarana untuk menggambarkan kecintaan mahasiswa Undip terhadap Universitas Diponegoro seperti yang tertuang pada gerakan Aku Cinta Undip. Selain itu pembuatan logo ini juga dipilih agar menampilkan sesuatu yang berbeda, baru, dan berkesan. (sumber: momentum,2015)
Tim geodesi yang terdiri dari 8 orang yaitu diantaranya Michael Vashni, Aisah Hajar, Reyhan Azeriansyah, Fadhilla Shara D, Jessica Nathania, Sulaiman Hakim S, dan Muhammad Afif berperan dalam proses pembentukan mosaik siluet Pangeran Diponegoro yang berlokasi di Stadion Undip.
Secara garis besar dalam pembentukkan mosaik logo ada tiga tahapan dalam prosesnya, yaitu pengolahan data, pengukuran, dan eksekusi. Pada pengolahan data, software yang digunakan adalah Autocad 2010. Tahapan pada pengolahan datanya sangat mudah. Pertama, koordinat yang digunakan adalah koordinat lokal. Kedua, melakukan proses digitasi pada siluet gambar. Ketiga, mengumpulkan seluruh data koordinat setiap titik dari hasil digitasi. Total keseluruhan titik adalah 763 titik. Dengan skala yang disesuakan terhadapan lapangan stadion. Proses pengolahan data seperti gambar berikut:
Selanjutnya, tahapan pengukuran. Pada tahapan ini menggunakan alat Total Station (TS) Nikon Nivo 2C dengan metode Stake Out. Data koordinat tersebut di masukkan kedalam TS, hasilnya berupa titik-titik yang dipatok dan diberi penanda berupa tali rafia untuk mempermudah dalam melihat kondisi sket pada lapangan. Pada tahapan ini terdapat kendala pada perijinan lapangan yang ternyata belum selesai. Sehingga ketika tim geodesi melakukan pengukuran, terhalang oleh beberapa tim sepak bola Undip yang sedang berlatih. Akibatnya beberapa patok hilang dan pengukuran ulang dilakukan. Tahap ini selesai selama 3 hari.
Tahapan terakhir adalah eksekusi. Tahap ini berlangsung pada hari-H penutupan ODM 2015 pada tanggal 31 Agustus 2015. Pada tahap ini tim geodesi membantu BEM Undip untuk mengkoordinir mahasiswa baru menempatkan posisi sesuai siluet yang telah terbentuk dilapangan. Dalam tahap ini terjadi beberapa kendala, seperti adanya missed communication antara tim geodesi dan panitia yang seharusnya mahasiswa baru masuk melalui tiga pintu stadion ternyata hanya satu pintu stadion yang menjadi akses masuknya mahasiswa baru. Hal tersebut mengakibatkan proses pembentukan mosaik sedikit berantakan dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Ketika mosaik sudah terbentuk sempurna, selanjutnya adalah mengisi ruang kosong pada bagian dalam siluet hati dari mosaik tersebut. Namun ketika yang diisi baru sebagiannya saja, Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo telah memasuki lapangan stadion lebih cepat 30 menit dari waktu yang seharusnya, oleh karenanya proses pembentukan formasi harus dihentikan.
Artinya, ruang kosong belum terisi penuh. Oleh karena itu tim geodesi meminta waktu lima menit oleh pihak panitia untuk mengembalikan mosaik seperti awal tanpa mengisi space kosong didalam siluet hati. Karena waktu yang dibutuhkan untuk menarik kembali mahasiswa baru dan mengosongkan ruang kosong tersebut lebih sedikit dibandingkan harus mengisi ruang kosong hingga penuh. Hasilnya, mosaik yang terbentuk adalah mosaik dengan ruang kosong pada bagian siluet hatinya. Berikut adalah gambar hasil formasi siluet logo Pangeran Diponegoro untuk penutupan ODM 2015.
Diluar dugaan, karya pertama geodesi dalam membantu penutupan ODM ini meraih prestasi dari Lembaga Prestasi Indonesi – Dunia, pada 3 September 2015 lalu. Prestasi diberikan kepada Universitas Diponegoro dan BEM Undip sebagai pemrakarsa dan penyelengaara Rekor Konfigurasi Manusia Membentuk Siluet Pangeran Diponegoro dalam Rangka Orientasi Diponegoro Muda (ODM) Universitas Diponegoro 2015 yang Melibatkan Mahasiswa Baru. Ditunggu aksi selanjutnya untuk ODM 2016!
0 komentar:
Posting Komentar